Author: Andi M. Arief
Editor : Lili Sunardi
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan menggunakan fly ash bottom ash (FABA) sebagai bantalan untuk menaikkan elevasi di konstruksi Jalan Tol Semarang—Demak. Seperti diketahui, FABA merupakan hasil pembakaran batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta kegiatan lainnya yang tidak lagi dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Nyoman Suayarna mengatakan bahwa secara spesifik pihaknya akan menggunakan bottom ash di proyek Tol Semarang—Demak. “Di situ [sekitar proyek Tol Semarang—Demak] ada [pembangkit listrik] PLN. Produknya [FABA] agak banyak. Daripada menumpuk tidak termanfaatkan, ya dimanfaatkan sehingga [biaya konstruksi] bisa lebih ekonomis,” katanya kepada Bisnis, Rabu (25/8/2021). Meski akan menerapkan di Tol Semarang—Demak, Suaryana belum berencana untuk menggunakan FABA di proyek jalan nasional lainnya. Alasannya, penggunaan FABA masih lebih banyak disorot dari persoalan lingkungan, bukan penguatan konstruksi jalan nasional. Seperti diketahui, konstruksi Tol Semarang—Demak terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 Semarang/Kaligawe—Sayung (10,39 kilometer), dan Seksi 2 Sayung—Demak (16,31 Kilometer. Adapun, konstruksi Seksi 1 akan dilakukan oleh pemerintah, sedangkan konstruksi Seksi 2 oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Source: Bisnis.com