Construction Indonesia

10 - 13 SEPTEMBER 2025

Jakarta International Expo, Jakarta - Indonesia

Sustainable Infrastructure Forum, Komitmen Kementerian PUPR Wujudkan Konstruksi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Indonesia Water Institute menyelenggarakan Sustainable Infrastructure Forum dengan tema “Komitmen Bersama untuk Pengurangan Emisi Karbon dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan” di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (15/03).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan menggunakan seluruh sumber daya sendiri atau 41% dengan dukungan serta kerjasama internasional. Sehingga, dalam mewujudkan sasaran tersebut sektor konstruksi memainkan peranan penting karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas konstruksi cukup signifikan.

“Untuk itu, Kementerian PUPR berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon melalui penerapan konstruksi berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur hijau yang mensinergikan antara natural system dan engineered solution,” kata Menteri Basuki dalam sambutannya yang disampaikan oleh Plt Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko.

Jarot menambahkan, implementasi konstruksi berkelanjutan dapat dilakukan dengan mengutamakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan. Sebagai langkah konkrit, diterbitkan Instruksi Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan non Ordinary Portland Cement (non-OPC) pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR. Sebab, penggunaan semen non-OPC dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon serta meningkatan akurasi spesifikasi material semen sesuai peruntukan pekerjaan konstruksi.

Jarot juga menambahkan, Saat ini, Kementerian PUPR mendapat tugas besar untuk membangun infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep Smart Forest City. Dalam membangun IKN, Kementerian PUPR juga memanfaatkan inovasi teknologi yang mendukung upaya penurunan emisi karbon dan zero waste.

“Upaya penurunan emisi karbon dan zero waste tersebut meliputi Integrated Urban Water Management (IUWM) dengan mengelola sistem tata air perkotaan, Smart Water Management System terkait penyelenggaraan penyediaan air minum, daur ulang grey water, serta sistem pemanenan air hujan yang penggunaannya dapat dipantau menggunakan aplikasi, dan Waste Management Flow dengan mengelola sampah dan limbah di IKN menggunakan Konsep pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle),” jelas Jarot.

Read more…

Source: Kementerian PUPR